COCOMO

Model Biaya Konstruktif (COCOMO) adalah algoritma biaya perangkat lunak model estimasi yang dikembangkan oleh Barry Boehm W. . Model ini menggunakan dasar regresi formula dengan parameter yang berasal dari data proyek historis dan karakteristik proyek ini.

COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Boehm di Ekonomi buku Rekayasa Perangkat Lunak sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Hal menarik pada sebuah penelitian terhadap 63 proyek di TRW Aerospace mana Boehm adalah Direktur Riset Perangkat Lunak dan Teknologi. Studi ini meneliti proyek-proyek mulai dari ukuran 2.000 sampai 100.000 baris kode , dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I . Proyek-proyek ini didasarkan pada model air terjun pengembangan perangkat lunak yang merupakan proses perangkat lunak umum pembangunan di tahun 1981.

Referensi untuk model ini biasanya menyebutnya COCOMO 81. Pada tahun 1995 COCOMO II dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 2000 dalam buku Software Estimasi Biaya dengan COCOMO II. COCOMO II adalah penerus dari COCOMO 81 dan lebih cocok untuk memperkirakan proyek pengembangan perangkat lunak modern. Ini menyediakan lebih banyak dukungan untuk moderen proses pengembangan perangkat lunak dan database proyek diperbarui. Kebutuhan model baru datang sebagai perangkat lunak pengembangan teknologi pindah dari mainframe dan batch processing semalam untuk pengembangan desktop, usabilitas kode dan penggunaan off-rak-komponen perangkat lunak. Artikel ini merujuk pada COCOMO 81.

COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki semakin rinci dan akurat. Tingkat pertama, Basic COCOMO adalah baik untuk cepat, urutan awal, kasar estimasi besarnya biaya perangkat lunak, tetapi akurasinya terbatas karena kurangnya faktor untuk memperhitungkan perbedaan atribut proyek (Driver Biaya). Menengah COCOMO mengambil Biaya ini Driver ke account dan COCOMO Detil tambahan menyumbang pengaruh fase proyek individu.
 

Basic COCOMO

Basic COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program. Ukuran program dinyatakan dalam ribuan perkiraan baris kode ( SLOC )

COCOMO berlaku untuk tiga kelas proyek perangkat lunak:
  •     Organik proyek - "kecil" tim dengan pengalaman yang "baik" bekerja sama dengan persyaratan "kurang dari kaku"
  •     Semi-detached proyek - "menengah" tim dengan pengalaman kerja campuran dengan campuran kaku dan kurang dari persyaratan yang kaku
  •     Tertanam proyek - dikembangkan dalam satu set "ketat" kendala. Hal ini juga kombinasi proyek organik dan semi-terpisah (perangkat keras, perangkat lunak, operasional, ...).

Para COCOMO dasar persamaan mengambil formulir

    Upaya Terapan (E) = b (SLOC) b b [ manusia-bulan ]
    Waktu Pembangunan (D) = c b (Usaha Terapan) d b [bulan]
    Orang diperlukan (P) = Upaya Terapan Waktu / Pembangunan [count]


mana, SLOC adalah perkiraan jumlah baris disampaikan (dalam ribuan) kode untuk proyek. Koefisien b, b b, c dan d b b diberikan dalam tabel berikut:



Basic COCOMO adalah baik untuk perkiraan cepat biaya perangkat lunak. Namun itu tidak memperhitungkan perbedaan kualitas perangkat keras, kendala personil dan pengalaman, penggunaan alat-alat modern dan teknik, dan sebagainya.

Intermediate COCOMO

Intermediate COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program dan serangkaian "pengendali biaya" yang mencakup penilaian subjektif dari produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek. Ekstensi ini menganggap satu set empat "driver biaya", masing-masing dengan sejumlah atribut anak: -

    Atribut produk
  •  Perangkat lunak yang disyaratkan keandalan
  •  Ukuran dari database aplikasi
  •  Kompleksitas produk
    Hardware atribut
  • Run-time kinerja kendala
  • Memori kendala
  • Volatilitas dari lingkungan mesin virtual
  • Diperlukan waktu Pembalikan
    Personil atribut
  • Analis kemampuan
  • Rekayasa perangkat lunak kemampuan
  • Aplikasi mengalami
  • Mesin virtual pengalaman
  • Bahasa pemrograman pengalaman
    Proyek atribut
  • Penggunaan perangkat lunak
  • Penerapan metode rekayasa perangkat lunak
  • Diperlukan pengembangan jadwal

Masing-masing dari 15 atribut menerima rating pada skala enam poin yang berkisar dari "sangat rendah" untuk "ekstra tinggi" (dalam pentingnya atau nilai). Multiplier usaha dari tabel di bawah ini berlaku untuk rating. Produk dari upaya semua pengganda hasil dalam faktor penyesuaian usaha (EAF). Khas untuk rentang nilai EAF 0,9-1,4.

rumus Intermediate COCOMO mengambil bentuk:

    E = i (SLOC) (b i). EAF

dimana E adalah usaha diterapkan dalam orang-bulan, SLOC adalah perkiraan jumlah ribuan baris kode untuk disampaikan proyek, dan EAF adalah faktor dihitung di atas. Koefisien a i dan b i eksponen diberikan dalam Tabel berikut.


Waktu Pembangunan perhitungan menggunakan D E dengan cara yang sama seperti dalam COCOMO Dasar.

Detil COCOMO


COCOMO rinci menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak.

Model rinci menggunakan pengganda usaha yang berbeda untuk setiap atribut cost driver. Ini pengganda Tahap Sensitif upaya masing-masing untuk menentukan jumlah usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahap.

Dalam COCOMO rinci, usaha tersebut akan dihitung sebagai fungsi dari ukuran program dan serangkaian driver biaya diberikan sesuai dengan setiap tahapan siklus hidup perangkat lunak.

Sebuah jadwal proyek Detil tidak pernah statis.

Lima fase COCOMO rinci adalah: -
  • rencana dan kebutuhan.
  • sistem desain.
  • rinci desain.
  • kode modul dan tes.
  • integrasi dan tes.

sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/COCOMO

Open Source Software

 Definisi Open Source Software
  Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat 
  lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program 
  yang  lisensinya  memberi  kebebasan  kepada  pengguna  menjalankan  program  untuk  apa 
  saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program 
  asli atau yang   sudah  dimodifikasi  tanpa  harus  membayar  royalti  kepada  pengembang 
  sebelumnya.
 
  Free/Open Source Software (FOSS) atau perangkat lunak bebas dan open source (PLBOS) 
  telah menjadi   sebuah  fenomena    internasional. Dalam    beberapa  tahun   terakhir, FOSS 
  mengalami  perubahan  besar  dari  sebuah  kata  yang  relatif  tidak  dikenal  menjadi sebuah 
  kata popular terbaru.  Namun, istilah FOSS tetap belum mudah dipahami mengingat FOSS 
  merupakan  konsep  baru,  misalnya  apa  saja  pengertian  FOSS  dan  apa  saja  cabang  atau 
  jenis­jenisnya. 

 Metoda   pengembangan  open source software  telah  dijadikan  pilihan untuk   mendapatkan    beberapa 
  kelebihan berikut ini: 

   ●   Mengurangi duplikasi kerja: Dengan merilis program lebih cepat, dan memberikan 
      izin kepada pengguna untuk megubah  dan meredistribusi kode  sumber, pengembang 
      FOSS memanfaatkan kembali karya yang dihasilkan oleh compatriots. Skala ekonomi 
      dapat   menjadi   sangat  besar.  Daripada    5  pengembang     software  pada   sepuluh 
      perusahaan mengembangkan aplikasi jaringan yang sama, ada potensi 50 pengembang 
      melakukan     secara  bersamaan    membentuk     kerja  sama   kombinasi.   Mengurangi 
      duplikasi  kerja  akan  membuat    skala pengembangan     FOSS   menjadi   besar,  karena 
      ribuan pengembang di seluruh dunia dapat bekerja sama. 

    ●   Membangun       di  atas  karya   lain:  Dengan    ketersediaan   kode   sumber   untuk 
        membangun  program,  waktu  pengembangan  menjadi  pendek.  Banyak  projek  FOSS 
        berbasis  program  yang  dihasilkan  projek  lain  untuk  menambah  fungsionalitas  yang 
        diperlukan.  Sebagai contoh, projek server web Apache lebih memilih memanfaatkan 
        projek OpenSSL     daripada  menulis  sendiri  kode  kriptografi, sehingga  mengehmat 
       jutaan jam  untuk  pembuatan  program  dan  pengujiannya.  Bahkan jika  kode  sumber 
        tidak  dapat secara  langsung  digabungkan,  ketersediaan  kode   sumber  memudahkan 
        pengembang untuk belajar bagaimana projek lain memecahkan masalah yang sama. 
 ●   Kendali   mutu    yang   lebih   baik:  Semakin    banyak   orang   menggunakan     dan 
        mengevaluasi  kode  sumber,  maka  kesalahan  yang  ada  akan  mudah  ditemukan  dan 
        diperbaiki  secara cepat.  Aplikasi proprietary  bisa  saja  menerima  laporan kesalahan, 
        tetapi karena pengguna tidak dapat akses ke kode sumber, maka pengguna hanya bisa 
        sebatas  melaporkan.  Pengembang  FOSS  sering  menemukan  bahwa  pengguna yang  memiliki  akses ke kode  sumber tidak hanya bisa melaporkan kesalahan, namun juga 
        menjelaskan lebih tajam  apa penyebabnya, dan dalam beberapa kasus pengguna dapat 
        mengirimkan  kode  perbaikannya.  Ini  sangat  mengurangi  waktu  pengembangan  dan 
        kontrol terhadap kualitas. 
  ●   Mengurangi  biaya  perawatan:  Biaya  perawatan  software  sering      sama  atau  lebih 
        besar dari  biaya  pengembangan    awal.  Jika  sebuah  perusahaan   merawat   software 
        sendirian,  maka  pekerjaan itu  menjadi  sangat  mahal.  Dengan  menggunakan  model 
        pengembangan    FOSS,    biaya  perawatan   dapat  dibagi  di antara  ribuan  pengguna 
        potensial, sehingga mengurangi biaya perawatan per orang atau organisasi. Demikian 
        pula  peningkatan kemampuan  software dapat  dilakukan  oleh banyak  organisasi  atau 
        individu, yang hasilnya akan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya. 

Alasan Menggunakan Open Source Software
Dikalangan mahasiswa , yang notabenenya merupakan kalangan intelektual untuk bisa berdiri pada posisi yang benar, bila tetap menggunakan software berbayar, akan memerlukan biaya operasional yang tinggi, bila menggunakan jalan pintas software bajakan, razia selalu mengintai anda. Bila berniat migrasi opensourcen linux merupakan alternatif. Ada banyak pilihan sistem operasi yang berbasis linux seperti Ubuntu, OpenSUSE, Solaris, Mandriva, Fedora, Slackware. Nama ini merupakan nama distro atau tim pengembang masing-masing sistem operasi.

   Perangkat lunak open source telah disebut dengan beberapa istilah baik dan buruk, antara 
   lain: gerakan, mode, virus, konspirasi komunis, hati dan jiwa dari internet. Tetapi ada satu 
   poin  yang  sering  dilupakan  orang  bahwa  perangkat  lunak  open  source juga  merupakan 
   kendaraan yang sangat efektif untuk mentransfer kekayaan dari dunia industri ke negara­ 
   negara berkembang. Itu  diungkapkan  Andrew Leonard  dalam tulisannya  “An Alternative 
   Voice: How the Tech­Poor Can Still Be Software Rich” (bagaimana yang miskin teknologi 
   dapat tetap menjadi kaya perangkat lunak). 

Keuntungan Menggunakan Open Source Software
1. Keamanan (Security) 
   Meskipun tidak ada sistem operasi atau platform yang aman secara sempurna, faktor­-faktor 
   seperti  metoda  pengembangan,  arsitektur  program,  dan  pasar  target  dapat  berpengaruh 
   besar terhadap keamanan, dan konsekuensinya dapat berakibat lebih mudah ditembus atau 
   sebaliknya sulit ditembus. 
   Aspek   keamanan     telah mendorong     banyak   organisasi  publik   untuk  bermigrasi,   atau 
   mempertimbangkan  untuk  migrasi,  dari  Windows  ke  solusi  FOSS.  Lembaga  pajak          dan 
   kepabeaan    Perancis   migrasi  ke  Red   Hat   Linux   secara  besar­besaran   karena   alasan 
   keamanan ini. 
   Tiga hal yang sering dijadikan alasan bahwa FOSS lebih aman: 
    ●   Ketersediaan kode sumber (open source). 
    ●   Lebih fokus kepada keamanan (security) daripada keindahan (user friendly).
    ●   Roots:  Sebagian besar  sistem  FOSS berbasis  multi  user  dan  UNIX  yang  siap untuk 
        jaringan. 
2. Ketersediaan/Kestabilan (Reliability/Stability) 
   Sistem  FOSS  sangat  dikenal  dengan  kestabilan  dan  ketersediaannya  (tidak  mudah  hang 
   atau minta restart). 
3. Standar Terbuka dan Tidak Bergantung Vendor 
   Standar terbuka memberikan fleksibilitas dan kebebasan kepada pengguna, baik individu, 
   perusahaan, atau pemerintahan. Pengguna dapat berganti paket software, berganti platfrom, 
   atau vendor yang berbeda, tanpa menimbulkan masalah. 

   Kelebihan  lain  dari  FOSS  adalah  hampir   selalu  menggunakan    standar  terbuka.  Pilihan 
   standar terbuka ini sesuai dengan dua alasan utama: 

    ●   Ketersediaan kode sumber: Adanya kode sumber program selalu memungkinkan untuk 
        rekayasa ulang dan mendokumentasikan standar yang digunakan oleh aplikasi. Semua 
        variasi pengembangan dapat terlihat  secara transparan  dalam kode  sumber, sehingga 
        tidak mungkin membuat standar proprietary tersembunyi dalam sistem FOSS. 

    ●   Sesuai  dengan   standar  yang  aktif: Jika  ada  standar  aktif yang  telah  digunakan,  misalnya  HTML     (HyperText  Markup  Language)  yang  mengontrol  bagaimana web ditampilkan, projek  FOSS berjalan  secara  aktif mengikuti  standar  yang tepat.  Salah satu  karya FOSS,  browser    web  Mozilla   adalah  sangat  sesuai (compliant)  dengan banyak    standar   yang   dikeluarkan    W3C     (World    Wide    Web    Consortium). Webstandards.org mencatat bahwa Mozilla merupakan browser web yang tersedia saat ini yang paling mengikuti standar. Kesesuaian dengan standar adalah salah satu budaya  gerakan FOSS, bahwa berbagi dan bekerja  sama dengan aplikasi lain adalah hal biasa. Bekerja dalam kelompok pengembang global yang tersebar juga menjadi lebih mudah jika ada standar yang menyertainya. 
4. Mengurangi Ketergantungan Impor  
Alasan utama yang mendorong negara­negara berkembang untuk mengadopsi sistem FOSS adalah biaya lisensi yang  sangat besar jika  memilih perangkat  lunak proprietary. Karena secara  virtual  perangkat  lunak  proprietary  di  negara  berkembang  adalah  impor.
5. Pengembangan Perangkat lunak Lokal 
Ada korelasi positif  antara  pertumbuhan  pengembang FOSS dengan kemampuan inovasi dalam sistem ekonomi. endekatan  pengembangan  FOSS  tidak  hanya  memfasilitasi inovasi  tapi juga  penyebaran   hasil  inovasi  itu secara  besar-­besaran.
6. Pembajakan, HaKI dan WTO
 Pembajakan  software  menjadi masalah  di  hampir  semua negara  di  dunia.  Menurut  studi pembajakan     software  global  yang   dibuat  IDC   dan  BSA    (Bussines  Software  Alliance), pembajakan     software  pada  2005  menimbulkan  kerugian  US$34  milyar  (sekitar  Rp  300 trilyun). Pembajakan  software dan lemahnya hukum  dapat merugikan  suatu  negara dalam banyak hal. Sebuah negara yang perlindungannya terhadap HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) rendah    menjadi   tidak   menarik    bagi  investor   asing.  Keanggotaan     dalam    organisasi perdagangan dunia  atau WTO  (World  Trade  Organization)  dan manfaat yang didapatkan dari keanggotaan itu juga ditentukan oleh tingkat penghargaan suatu negara terhadap HaKI. Akhirnya, budaya pembajakan software merugikan pengembang software lokal, di samping rendahnya insentif bagi pengembang software lokal untuk menghasilkan produk lokal. 
7. Bahasa dan Budaya Lokal (Localization)
 “Lokalisasi  di bidang  software  menghasilkan penguasaan  suatu produk  dan membuatnya sesuai  dengan  bahasa dan  budaya  target  pasar   lokal  yang  dijadikan   sasaran pengguna software.”

Kerugian Menggunakan Open Source Software
  1. GUI dari software biasanya kurang memuaskan untuk user yang awam.
  2. Terkadang ada beberapa software open source yang tidak bisa menggantikan jenis software berbayar.
  3. Software open source biasanya kurang diminati oleh user awam karena biasanya sulit dalam instalasi atau penggunaan.

Sumber :

JENIS - JENIS PEKERJAAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMATIKA


Terkait dengan bidang Teknik Informatika, seluruh industri di Indonesia saat ini sudah membutuhkan teknologi informasi sebagai bagian tak terpisahkan dalam bisnis proses nya. Kondisi ini membutuhkan banyak profesional TI.
Gambaran lebih rinci pengguna lulusan Teknik Informatika antara lain:
Industri bisnis (manufaktur): Industri ini bergerak dalam bidang pembuatan produk. Misalnya saja industri pembuatan komponen mobil, industri pembuatan makanan ringan, dsb. Industri ini memiliki karaketristik yang umum, karena hampir semua pilar bisnis dijalankan oleh organisasi ini, mulai dari proses Manajemen SDM, Manajamen Logistik, Pemasaran, Accounting maupun Finansial.

Industri dalam domain spesifik: Industri ini memiliki karakteristik yang khas, karena bisnis yang dijalankan bersifat spesifik. Industri dalam kategori ini antara lain industri perbankan, industri keuangan, industri konstruksi, kesehatan, dsb. Proses bisnis yang dijalankan industri ini biasanya berbeda dengan industri yang lainnya dan membutuhkan pengetahuan yang spesifik.
Organisasi pemerintahan: Organisasi pemerintahan saat ini dituntut untuk menjalankan proses pemerintahan secara transparan dan accountable dalam rangka mencapai good governance. Selain itu pemerintah selalu dituntut agar memiliki efisiensi kerja dan mampu mengolah data masyarakat yang besar dan saling terkait. Dengan adanya amanat ini, organisasi pemerintahan juga banyak membutuhkan keahlian lulusan TI untuk dapat menerapkan teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Software house: merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan software. Perusahaan dengan tipe ini membutuhkan lulusan TI yang memiliki kemampuan dalam rekayasa perangkat lunak, terutama kemampuan pemrograman komputer.
Perusahaan Jasa, khususnya Konsultan TI: merupakan perusahaan yang memberikan jasa layanan konsultasi ke klien. Lulusan TI dibutuhkan untuk dapat membantu penerapan teknologi informasi terkini kepada klien.
Pendidikan dan Penelitian: merupakan organisasi yang lebih banyak bergerak dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait bidang Teknik Informatika. Perkembangan teknologi informasi yang pesat belum diiringi dengan kemampuan penyerapan teknologi tersebut oleh bangsa Indonesia.




Jenis-jenis pekerjaan di bidang Teknologi Informasi :

1. System analyst
Deskripsi Pekerjaan System analyst
System analyst merancang solusi IT baru untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan produktifitas. Pekerjaannya dapat untuk ekstrenal client atau internal client (seperti departemen dalam organisasi yang sama).
Bekerja secara dekat dengan client, analyst memeriksa model bisnis dan aliran data, mendiskusikan penemuan mereka dengan client, dan merancang solusi IT yang tepat.
Mereka menghasilkan sketsa rancangan dan meminta sistem IT baru, menentukan operasi yang akan dijalankan oleh sistem, dan cara data akan dilihat oleh user, memberikan rancangannya pada client dan setelah disetujui, bekerja secara dekat dengan tim client untuk mengimplementasikan solusi
Aktivitas Kerja System analyst
Kebanyakan system analyst bekerja pada tipe khusus sistem IT, dengan bermacam-macam tipe organisasi.Aktivitas kerja juga bergantung pada ukuran dan sifat dasar dari organisasi, tetapi biasanya meliputi:
  • Berhubungan secara luas dengan eksternal atau internal client
  • Menganalisa sistem (yang sudah ada) client
  • Menerjemahkan keperluan client ke dalam laporan singkat proyek yang sangat khusus
  • Mengenali pilihan untuk solusi potensial dan menilainya untuk kecocokan teknis dan bisnis
  • Membuat solusi logis dan inovatif untuk permasalahan yang kompleks
  • Membuat proposal khusus untuk memodifikasi atau menggantikan sistem
  • Membuat laporan proyek yang memungkinkan
  • Memberikan proposal pada client
  • Bekerja secara dekat dengan developer dan bermacam end user untuk memastikan kompatibilitas teknis dan kepuasan user
  • Memastikan anggaran dipatuhi dan memenuhi deadline
  • Membuat jadwal pengujian untuk keseluruhan sistem
  • Mengawasi implementasi sistem baru
  • Merencanakan implementasi sistem baru
  • Membuat user manual
  • Menyediakan pelatihan untuk user dari sistem baru
  • Tetap up to date dengan perkembangan sektor teknis dan industri
Kemampuan System analyst
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Kemampuan untuk belajar dengan cepat
  • Pendekatan logis dalam pemecahan masalah
  • Menyelidiki dan memiliki rasa ingin tahu
  • Kemampuan presentasi
  • Kemampuan interpersonal dan client-handling yang bagus
  • Business awareness
  • Kemampuan yang baik sekali dalam komunikasi lisan dan tulisan
  • Kemampuan dalam perencanaan dan negosiasi
  • Inistiatif dan kepercayaan diri
  • Ketertarikan bagaimana proses organisasional bekerja
2. Software engineer
Deskripsi Pekerjaan Software engineer
Software engineer meneliti, merancang, dan men-develop sistem software untuk memenuhi keperluan client. Setelah sistem sudah secara penuh dirancang software engineer lalu diuji, debug, dan memelihara sistem.
Mereka perlu memiliki pengetahuan berbagai macam bahasa pemrograman komputer dan aplikasi, ini karena luasnya bidang kerja yang dapat terlibat didalamnya.
Software engineer kadangkali merupakan computer programmer atau software developer. Bergantung pada tipe organisasi, software engineer dapat menjadi spesialis dalam sistem atau aplikasi. Software engineering merupakan salah satu profesi IT yang paling popular.
Aktivitas Kerja Software engineer
Aktivitas yang dilakukan oleh software engineer meliputi:
  • Researching, perancangan, dan pembuatan software baru
  • Menguji program baru dan mencari kesalahan
  • Men-develop program yang sudah ada dengan menganalisa dan mengenali area untuk modifikasi
  • Memasang produk software yang sudah ada dan mengambil incompatible platform untuk bekerja bersama
  • Memeriksa teknologi baru
  • Membuat spesifikasi teknis dan perencanaan pengujian
  • Bekerja dengan bahasa coding komputer
  • Membuat dokumentasi operasional dengan technical author
  • Memelihara sistem dengan memonitoring dan memperbaiki kerusakan software
  • Bekerja secara dekat dengan staff lain, seperti manajer proyek, graphic artists, system analyst, dan sales dan marketing professional
  • Berkonsultasi dengan client/kolega berkaitan dengan pemeliharaan dan performance dari sistem software dan bertanya untuk memperoleh informasi, menjelaskan detail dan mengimplementasikan informasi
  • Secara konstan meng-update pengetahuan teknis dan kemampuan dengan menghadiri in-house dan/atau kursus eksternal, membaca manual dan mengakses aplikasi baru
  • Problem solving dan berpikir secara menyamping sebagai bagian dari tim, atau secara individual, untuk memenuhi kebutuhan dari proyek
Kemampuan Software engineer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Pengetahuan tentang berbagai macam aplikasi
  • Antusiasme dan pengetahuan dari project lifecycle
  • Kemampuan analytical and problem-solving
  • Memperhatikan detail
  • Pikiran yang logis
  • Numeracy
  • Pengetahuan tentang sektor yang akan Anda kerjakan
  • Kemampuan interpersonal dan komunikasi yang baik
  • Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan client, kolega, dan manajemen senior
  • Kemampuan untuk belajar skill dan teknologi terbaru dengan cepat
  • Motivasi karir dan kemauan untuk melanjutkan lebih jauh pengetahuan dan kemampuan
  • Awareness pada isu terkini yang mempengaruhi industri dan teknologi
3. Network Engineer
Deskripsi Pekerjaan Network engineer
Network engineer bertanggungjawab untuk memasang dan mendukung komunikasi jaringan komputer dalam organisasi atau antar organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan operasi yang lancar dari jaringan komunikasi untuk menyediakan performance yang maksimum dan ketersediaan untuk user (staff, client, customer, supplier, dan lain-lain).
Network engineer bekerja secara internal sebagai bagian dari tim pendukung IT di organisasi atau secara eksternal sebagai bagian dari perusahaan konsultansi networking dengan beberapa client.
Aktivitas Kerja Network engineer
Pekerjaan ini terpengaruh oleh ukuran dan tipe dari organisasi yang mempekerjakannya. Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
  • Memasang, mendukung, memelihara server hardware dan infrastruktur software baru
  • Mengatur e-mail, anti spam, dan virus protection
  • Melakukan setting user account, izin dan password
  • Memonitor penggunaan jaringan
  • Memastikan cost-effective dan efisiensi penggunaan server
  • Mengusulkan dan menyediakan solusi IT untuk masalah bisnis dan manajemen
  • Memastikan semua peralatan IT memenuhi standar industri
  • Menganalisa dan menyelesaikan kesalahan, mulai dari major system crash sampai kelupaan password
  • Mengerjakan rutin preventative measures dan mengimplementasikan dan memonitor keamanan jaringan, jika jaringan terkoneksi ke internet
  • Menyediakan pelatihan dan dukungan teknis untuk user dengan bermacam tingkat pengetahuan IT dan kompetensi
  • Mengawasi staff lain, seperti help desk technician
  • Bekerja dekat dengan departemen/organisasi lain dan berkolaborasi dengan staff IT lain
  • Merencanakan dan mengimplementasikan pengembangan IT untuk masa mendatang dan menjalankan kerja proyek
  • Mengelola website dan memelihara jaringan internal
  • Memonitor penggunaan web oleh para pekerja
Kemampuan Network engineer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Pengetahuan yang up to date dan memahami kebutuhan bisnis dan industri
  • Kemampuan komunikasi yang baik sekali
  • Mampu untuk menerima bermacam tugas dan memperhatikan detail
  • Kemampuan analytical dan problem-solving
  • Kemampuan teamwork dan mampu untuk merasa nyaman bekerja dengan tim, client dan grup staff yang berbeda antar organisasi
  • Kemampuan organisasional
4. Application Developer
Deskripsi Pekerjaan Application developer
Application developer menerjemahkan kebutuhan software ke dalam kode pemrograman singkat dan kuat. Kebanyakan akan mengkhususkan pada lingkungan development tertentu seperti computer games atau e-commerce, dan akan memiliki pengetahuan yang dalam pada beberapa bahasa komputer yang bersangkut-paut. Peranannya meliputi menulis spesifikasi dan merancang, membangun, menguji, mengimplementasikan dan terkadang yang membantu aplikasi seperti bahasa komputer dan development tool.
Application developer bekerja dalam range yang luas pada sektor bisnis seperti sektor publik, biasanya menjadi bagian dari tim dengan IT professional lainnya seperti system/busineess analyst dan technical author. Mereka bekerja pada produk umum yang dapat dibeli atau untuk client individual menyediakan bespoke solutions.
Aktivitas Kerja Application developer
Fungsi dasar dari application developer adalah untuk mempergunakan pengetahuan teknik pemrograman dan sistem komputer untuk membuat program komputer untuk melakukan bermacam-macam pekerjaan sesuai dengan persetujuan dengan client.
Aktivitas yang dilakukan oleh application developer meliputi:
  • Membuat spesifikasi program secara detail melalui diskusi dengan client
  • Menjelaskan secara tepat apa tindakan (aksi) program yang diinginkan
  • Menguraikan spesifikasi program ke dalam elemen-elemen sederhana dan menerjemahkan logikanya ke dalam bahasa pemrograman
  • Memikirkan solusi yang mungkin untuk menprediksi masalah, mengevaluasi pilihan lain
  • Bekerja sebagai bagian dari tim, dimana mengadakan proyek khusus, untuk membuat bagian tertentu dari program
  • Mengkombinasikan semua elemen dari rancangan program dan mengujinya
  • Menguji sample data-set untuk memeriksa keluaran dari program sesuai dengan yang diinginkan
  • Bereaksi terhadap masalah dan memperbaiki program seseuai kebutuhan
  • Memasang program dan mengadakan pengujian akhir
  • Mempelajari computer printout selama berlangsungnya pengujian
  • Mengevaluasi keefektifan program
  • Meningkatkan efisiensi operasi program dan menyesuaikan kebutuhan baru seperlunya
  • Mengadakan user acceptance testing untuk memastikan program mudah digunakan, cepat, dan akurat
  • Membuat ulang langkah yang diambil oleh user untuk menemukan sumber masalah
  • Membuat dokumentasi secara detail atas operasi dari program oleh user dan operator komputer
  • Mengkonsultasikan manual, laporan periodik dan teknis untuk mempelajari cara baru untuk men-develop program dan memelihara yang sudah ada
Kemampuan Application developer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Kemampuan teknis yang kuat dalam pemrograman, perancangan, metodologi system development dan pengujian, khususnya pada industri game
  • Kemampuan komunikasi yang baik
  • Kemampuan dalam manajemen proyek
  • Kemampuan problem-solving
  • Perhatian pada detail
  • Keuletan dan kesabaran
  • Kemampuan teamwork
  • Pemahaman proses bisnis dan batasannya
5. Manager Sistem Informasi
Deskripsi Pekerjaan Manajer Sistem Informasi
Manajer sistem informasi bertanggungjawab pada sistem komputer dalam perusahaan, mengawasi pemasangan, memastikan sistem backup berjalan dengan efektif, membeli hardware dan software, menyediakan infrastruktur teknologi ICT untuk organisasi, dan berkontribusi dalam kebijakan organisasi mengenai standar kualitas dan perencanaan strategi.
Manajer sistem informasi bekerja pada semua ukuran orgranisasi dalam industri dan sektor pelayanan, biasanya dengan staff dari teknisi, programmer, dan hardware melapor pada manajer.
Aktivitas Kerja Manajer Sistem Informasi
Manajer sistem informasi bertanggungjawab untuk implementasi teknologi dalam suatu organisasi dan mengatur kerja dari system/business analyst, computer programmer, support specialist, dan pekerja lainnya yang berhubungan dengan komputer. Pemegang jabatan biasanya pekerja yang berpengalaman dengan keahlian teknis dan juga memahami prinsip bisnis dan manajemen. Kewajiban dalam peranan pada akhirnya bergantung pada organisasi yang mempekerjakannya dan kompleksitas dari sistem informasi.
Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
  • Mengevaluasi kebutuhan user dan fungsionalitas sistem dan memastikan fasilitas ICT memenuhi kebutuhan
  • Merencanakan, men-develop dan mengimplementasikan keuangan ICT, memperoleh harga yang kompetitif apabila cocok, untuk memastikan keefektifan biaya
  • Penjadwalan upgrade dan backup keamanan dari sistem hardware dan software
  • Mencari kembali dan memasang sistem baru
  • Memastikan running yang lancar dari semua sistem ICT seperti software anti-virus, layanan print dan e-mail.
  • Memastikan lisensi software
  • Menyediakan akses aman ke jaringan untuk remote user
  • Memastikan keamanan data dari serangan internal dan eksternal
  • Menyediakan user dengan support dan nasehat yang tepat
  • Mengatur situasi krisis, dimana melibatkan masalah teknis yang kompleks dari hardware atau software
  • Melakukan mentoring dan pelatihan pada staff pendukung ICT
  • Tetap up to date dengan teknologi terbaru
Kemampuan Manajer Sistem Informasi
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Kepemimpinan
  • Kemampuan untuk bekerja dengan orang pada semua tingkat dalam organisasi
  • Kemampuan untuk berkontribusi dan mengimplementasikan strategi organisasional
6. Konsultan IT
Deskripsi Pekerjaan Konsultan IT
Konsultan IT bekerja secara partnership dengan client, menganjurkan mereka bagaimana untuk menggunakan teknologi informasi agar memenuhi sasaran bisnis atau menyelesaikan suatu masalah. Konsultan bekerja untuk memperbaiki struktur dan efisiensi dan sistem IT organisasi.
Konsultan IT dapat terlibat dalam bermacam aktivitas seperti marketing, manajemen proyek, customer relationship management (CRM) dan system development.
Mereka juga bertanggungjawab untuk pelatihan user dan feedback. Pada banyak perusahaan, tugas tersebut dilakukan oleh IT project team. Konsultan IT makin terlibat dalam penjualan dan pengembangan bisnis.
Aktivitas Kerja Konsultan IT
Tugas khusus yang dilakukan oleh konsultan IT meliputi:
  • Bertemu dengan client untuk menentukan keperluan
  • Bekerja dengan client untuk menetapkan jangkauan dari suatu proyek
  • Merencanakan timescale dan kebutuhan sumber daya
  • Menjelaskan spesifikasi sistem client, memahami kebiasaan kerja mereka (client) dan sifat dasar dari bisnisnya
  • Bepergian ke tempat customer
  • Berhubungan dengan staff pada semua tingkat dari organisasi client
  • Menetapkan software, hardware dan kebutuhan jaringan
  • Menganalisa kebutuhan IT dalam perusahaan dan memberikan nasehat yang independen dan objektif dalam penggunaan IT
  • Men-develop solusi yang cocok dan mengimplementasikan sistem baru
  • Memberikan solusi dalam laporan tertulis ataupun lisan
  • Membantu client pada aktivitas perubahan manajemen
  • Membeli sistem jika cocok
  • Merancang, menguji, memasang dan memonitoring sistem baru
  • Menyiapkan dokumentasi dan memberikan laporan proses pada customer
  • Mengatur pelatihan untuk user dan konsultan lain
  • Mengenali potential client dan membangun dan memelihara hubungan
Kemampuan Konsultan IT
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Kemampun untuk memimpin
  • Kemampuan komunikasi dan interpersonal
  • Kemampuan teamwork
  • Pendekatan logis untuk problem solving/analytical skills
  • Kemampuan untuk cepat belajar
  • Kepercayaan ketika membuat keputusan
  • Kemampuan presentasi
  • Kemampuan customer service yang baik
  • Kemampuan organisasional yang baik untuk mengatur heavy workload
  • Kemampuan untuk berkomunikasi informasi teknis pada client non-IT dan kolega
  • Fleksibilitas dan adaptabilitas
  • Kemampuan manajemen waktu
7. IT Trainer
Deskripsi Pekerjaan IT Trainer
IT Trainer umumnya merancang dan memberikan kursus dalam information and communications technology (ICT) seperti aplikasi dekstop dan software khusus perusahaan. Mereka juga menyediakan pelatihan dalam area yang lebih teknis untuk software engineer, teknisi, perancang website, dan programmer. IT Trainer bekerja pada perguruan tinggi, perusahaan pelatihan, dan dalam departemen pelatihan dari suatu perusahaan besar dan organisasi sektor publik. Banyak IT Trainer merupakan self-employed.
Aktivitas Kerja IT Trainer
Pelatihan umumnya jatuh pada dua kategori, yaitu aplikasi software desktop (pengolah kata, database, spreadsheet, internet dan e-mail) dan area teknis seperti programming, web design, networking dan pemeliharaan PC.
Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
  • Merancang materi kursus dan dokumen lain seperti handout, manual, dan latihan
  • Mengatur dan memasarkan kursus untuk memenuhi kebutuhan dari pelajar dan permintaan bisnis
  • Menyiapkan lingkungan pelatihan dan sumber daya seperti men-setting peralatan IT
  • Menyampaikan program pelatihan pada client baik itu dalam setting group classroom atau online melalui e-learning atau Virtual Learning Environment (VLE) atau one-to-one basis.
  • Mendukung dan melatih pelajar menggunakan VLE atau paket self-learning
  • Mengevaluasi keefektifan dari pelatihan dan course outcorner
  • Berhubungan dengan penyedia kursus eksternal, employer, client, memeriksa badan dan perusahaan software, dan lain-lain
  • Menerima tanggung jawab untuk pemeliharaan hardware dan software yang digunakan untuk pelatihan dan menganjurkan perbaikan dan upgrade
  • Tetap up to date dengan sistem yang bersangkutan, software dan teknologi pelatihan online
  • Berurusan dengan administrative record
Kemampuan IT Trainer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Pengetahuan yang up to date dari aplikasi dan sistem IT.
  • Kemampuan lisan dan tulis yang baik
  • Kemampuan organisasional, perencanaan, pelatihan dan presentasi yang baik
  • Kesabaran dan kepercayaan
  • Self-motivation dan mampu untuk memotivasi orang lain
  • Kemauan untuk belajar

sumber :
http://karangjunti.org/2009/10/21/minat-kerja-keluar-negeri-ternyata-banyak-di-minati-lulusan-d1s1/
http://marvian101.wordpress.com/
http://www.rey1024.com/2011/05/jenis-jenis-pekerjaan-bidang-it/