Definisi Open Source Software
Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat
lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program
yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa
saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program
asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang
sebelumnya.
Free/Open Source Software (FOSS) atau perangkat lunak bebas dan open source (PLBOS)
telah menjadi sebuah fenomena internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, FOSS
mengalami perubahan besar dari sebuah kata yang relatif tidak dikenal menjadi sebuah
kata popular terbaru. Namun, istilah FOSS tetap belum mudah dipahami mengingat FOSS
merupakan konsep baru, misalnya apa saja pengertian FOSS dan apa saja cabang atau
jenisjenisnya.
Metoda pengembangan open source software telah dijadikan pilihan untuk mendapatkan beberapa
kelebihan berikut ini:
● Mengurangi duplikasi kerja: Dengan merilis program lebih cepat, dan memberikan
izin kepada pengguna untuk megubah dan meredistribusi kode sumber, pengembang
FOSS memanfaatkan kembali karya yang dihasilkan oleh compatriots. Skala ekonomi
dapat menjadi sangat besar. Daripada 5 pengembang software pada sepuluh
perusahaan mengembangkan aplikasi jaringan yang sama, ada potensi 50 pengembang
melakukan secara bersamaan membentuk kerja sama kombinasi. Mengurangi
duplikasi kerja akan membuat skala pengembangan FOSS menjadi besar, karena
ribuan pengembang di seluruh dunia dapat bekerja sama.
● Membangun di atas karya lain: Dengan ketersediaan kode sumber untuk
membangun program, waktu pengembangan menjadi pendek. Banyak projek FOSS
berbasis program yang dihasilkan projek lain untuk menambah fungsionalitas yang
diperlukan. Sebagai contoh, projek server web Apache lebih memilih memanfaatkan
projek OpenSSL daripada menulis sendiri kode kriptografi, sehingga mengehmat
jutaan jam untuk pembuatan program dan pengujiannya. Bahkan jika kode sumber
tidak dapat secara langsung digabungkan, ketersediaan kode sumber memudahkan
pengembang untuk belajar bagaimana projek lain memecahkan masalah yang sama.
● Kendali mutu yang lebih baik: Semakin banyak orang menggunakan dan
mengevaluasi kode sumber, maka kesalahan yang ada akan mudah ditemukan dan
diperbaiki secara cepat. Aplikasi proprietary bisa saja menerima laporan kesalahan,
tetapi karena pengguna tidak dapat akses ke kode sumber, maka pengguna hanya bisa
sebatas melaporkan. Pengembang FOSS sering menemukan bahwa pengguna yang memiliki akses ke kode sumber tidak hanya bisa melaporkan kesalahan, namun juga
menjelaskan lebih tajam apa penyebabnya, dan dalam beberapa kasus pengguna dapat
mengirimkan kode perbaikannya. Ini sangat mengurangi waktu pengembangan dan
kontrol terhadap kualitas.
● Mengurangi biaya perawatan: Biaya perawatan software sering sama atau lebih
besar dari biaya pengembangan awal. Jika sebuah perusahaan merawat software
sendirian, maka pekerjaan itu menjadi sangat mahal. Dengan menggunakan model
pengembangan FOSS, biaya perawatan dapat dibagi di antara ribuan pengguna
potensial, sehingga mengurangi biaya perawatan per orang atau organisasi. Demikian
pula peningkatan kemampuan software dapat dilakukan oleh banyak organisasi atau
individu, yang hasilnya akan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya.
Alasan Menggunakan Open Source Software
Dikalangan mahasiswa , yang notabenenya merupakan kalangan intelektual untuk bisa berdiri pada posisi yang benar, bila tetap menggunakan software berbayar, akan memerlukan biaya operasional yang tinggi, bila menggunakan jalan pintas software bajakan, razia selalu mengintai anda. Bila berniat migrasi opensourcen linux merupakan alternatif. Ada banyak pilihan sistem operasi yang berbasis linux seperti Ubuntu, OpenSUSE, Solaris, Mandriva, Fedora, Slackware. Nama ini merupakan nama distro atau tim pengembang masing-masing sistem operasi.
Perangkat lunak open source telah disebut dengan beberapa istilah baik dan buruk, antara
lain: gerakan, mode, virus, konspirasi komunis, hati dan jiwa dari internet. Tetapi ada satu
poin yang sering dilupakan orang bahwa perangkat lunak open source juga merupakan
kendaraan yang sangat efektif untuk mentransfer kekayaan dari dunia industri ke negara
negara berkembang. Itu diungkapkan Andrew Leonard dalam tulisannya “An Alternative
Voice: How the TechPoor Can Still Be Software Rich” (bagaimana yang miskin teknologi
dapat tetap menjadi kaya perangkat lunak).
Keuntungan Menggunakan Open Source Software
1. Keamanan (Security)
Meskipun tidak ada sistem operasi atau platform yang aman secara sempurna, faktor-faktor
seperti metoda pengembangan, arsitektur program, dan pasar target dapat berpengaruh
besar terhadap keamanan, dan konsekuensinya dapat berakibat lebih mudah ditembus atau
sebaliknya sulit ditembus.
Aspek keamanan telah mendorong banyak organisasi publik untuk bermigrasi, atau
mempertimbangkan untuk migrasi, dari Windows ke solusi FOSS. Lembaga pajak dan
kepabeaan Perancis migrasi ke Red Hat Linux secara besarbesaran karena alasan
keamanan ini.
Tiga hal yang sering dijadikan alasan bahwa FOSS lebih aman:
● Ketersediaan kode sumber (open source).
● Lebih fokus kepada keamanan (security) daripada keindahan (user friendly).
● Roots: Sebagian besar sistem FOSS berbasis multi user dan UNIX yang siap untuk
jaringan.
2. Ketersediaan/Kestabilan (Reliability/Stability)
Sistem FOSS sangat dikenal dengan kestabilan dan ketersediaannya (tidak mudah hang
atau minta restart).
3. Standar Terbuka dan Tidak Bergantung Vendor
Standar terbuka memberikan fleksibilitas dan kebebasan kepada pengguna, baik individu,
perusahaan, atau pemerintahan. Pengguna dapat berganti paket software, berganti platfrom,
atau vendor yang berbeda, tanpa menimbulkan masalah.
Kelebihan lain dari FOSS adalah hampir selalu menggunakan standar terbuka. Pilihan
standar terbuka ini sesuai dengan dua alasan utama:
● Ketersediaan kode sumber: Adanya kode sumber program selalu memungkinkan untuk
rekayasa ulang dan mendokumentasikan standar yang digunakan oleh aplikasi. Semua
variasi pengembangan dapat terlihat secara transparan dalam kode sumber, sehingga
tidak mungkin membuat standar proprietary tersembunyi dalam sistem FOSS.
● Sesuai dengan standar yang aktif: Jika ada standar aktif yang telah digunakan, misalnya HTML (HyperText Markup Language) yang mengontrol bagaimana web ditampilkan, projek FOSS berjalan secara aktif mengikuti standar yang tepat. Salah satu karya FOSS, browser web Mozilla adalah sangat sesuai (compliant) dengan banyak standar yang dikeluarkan W3C (World Wide Web Consortium). Webstandards.org mencatat bahwa Mozilla merupakan browser web yang tersedia saat ini yang paling mengikuti standar. Kesesuaian dengan standar adalah salah satu budaya gerakan FOSS, bahwa berbagi dan bekerja sama dengan aplikasi lain adalah hal biasa. Bekerja dalam kelompok pengembang global yang tersebar juga menjadi lebih mudah jika ada standar yang menyertainya.
4. Mengurangi Ketergantungan Impor
Alasan utama yang mendorong negaranegara berkembang untuk mengadopsi sistem FOSS adalah biaya lisensi yang sangat besar jika memilih perangkat lunak proprietary. Karena secara virtual perangkat lunak proprietary di negara berkembang adalah impor.
5. Pengembangan Perangkat lunak Lokal
Ada korelasi positif antara pertumbuhan pengembang FOSS dengan kemampuan inovasi dalam sistem ekonomi. endekatan pengembangan FOSS tidak hanya memfasilitasi inovasi tapi juga penyebaran hasil inovasi itu secara besar-besaran.
6. Pembajakan, HaKI dan WTO
Pembajakan software menjadi masalah di hampir semua negara di dunia. Menurut studi pembajakan software global yang dibuat IDC dan BSA (Bussines Software Alliance), pembajakan software pada 2005 menimbulkan kerugian US$34 milyar (sekitar Rp 300 trilyun). Pembajakan software dan lemahnya hukum dapat merugikan suatu negara dalam banyak hal. Sebuah negara yang perlindungannya terhadap HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) rendah menjadi tidak menarik bagi investor asing. Keanggotaan dalam organisasi perdagangan dunia atau WTO (World Trade Organization) dan manfaat yang didapatkan dari keanggotaan itu juga ditentukan oleh tingkat penghargaan suatu negara terhadap HaKI. Akhirnya, budaya pembajakan software merugikan pengembang software lokal, di samping rendahnya insentif bagi pengembang software lokal untuk menghasilkan produk lokal.
7. Bahasa dan Budaya Lokal (Localization)
“Lokalisasi di bidang software menghasilkan penguasaan suatu produk dan membuatnya sesuai dengan bahasa dan budaya target pasar lokal yang dijadikan sasaran pengguna software.”
Kerugian Menggunakan Open Source Software
- GUI dari software biasanya kurang memuaskan untuk user yang awam.
- Terkadang ada beberapa software open source yang tidak bisa menggantikan jenis software berbayar.
- Software open source biasanya kurang diminati oleh user awam karena biasanya sulit dalam instalasi atau penggunaan.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar