Proposal


Pengertian
Proposal adalah usulan untuk melakukan suatu kegiatan.  Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. 

Syarat-syarat Proposal yang Baik
1.     Jelas (Clear)
2.     Singkat (Consice)
Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal.
3.     Lengkap (Complette)
Proposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibuat dengan informasi pendukug.
4.     Benar (Correct)
Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidakbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan.
5.     Tidak kadaluwarsa (up to date)
Keakuratan dan ketepatan data pendukung sangat diperlukan dalam penyusunan usaha. Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan teknoligi saja, tetapi juga perkembangan pranatadan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

Sistematika Proposal
1.     Pendahuluan
a.  Berisi tentang hal­-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
b.  Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari­-hari(nyata)
c.  Point­-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen WO­T
2.     Dasar Pemikiran
a.  Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain­-lain
b.  Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3.     Tujuan
a.  Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
b.  Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
4.     Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5.     Jenis Kegiatan
a.  Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
b.  Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar,
c.  Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6.     Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-­ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
7.        Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
8.     Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9.     Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri
10.  Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagian susunan panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting­-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua Panitia,Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11.  Jadwal Kegiatan
a.   Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
b.   Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12.  Penutup
a.   Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
b.   Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
c.    Terakhir, diikuti dengan lampira

Jenis-jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.     Proposal berbentuk formal
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1)     bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;
2)     isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya;
3)     bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

2.     proposal berbentuk semiformal
3.     proposal berbentuk nonformal.

Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Sumber :

Laporan


Pengertian
Kata “Laporan” dibentuk dari kata dasar ‘Lapor” dan mendapat akhiran (sufiks) -an, yang dapat diberi arti sebagai segala sesuatu yang dilaporkan atau pemberitahuan tentang sesuatu.

Pengertian Laporan menurut The Oxford Englsih Dictionary dalam kusumah, dkk (2002 : 2.3) adalah :
a.  Cerita yang dibawakan oleh seseorang kepada orang lain yang diteliti secara khusus.
b.  Pernyataan formal hasil penelitian, tentang sesuatu hal yang memerlukan informasi yang pasti, dibuat oleh seseorang atau sebuah lembaga.

Siswanto (1982:62) memberikan batasan tentang laporan (report) yaitu sebagai informasi tertulis yang dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas sesuatu penugasan. Laporan juga dapat sebagai sesuatu macam dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil (Keraf,1993:284).

Sejalan dengan pendapat Keraf, Parera (1987:56) mengemukakan laporan pada dasarnya suatu bentuk penyampaian dan perjanjian fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran guna tindakan.

Dari beberapa pendapat pengertian laporan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan merupakan suatu bentuk penyampaian dan penyajian hasil kegiatan baik secara lisan atau dokumen berupa fakta-fakta yang dimanfaatkan guna mengambil sebuah keputusan atau tindak lanjut bagi seseorang atau lembaga atau instansi tertentu.

Dasar-dasar Mebuat Laporan
1.  Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca.

2.  Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga hal dalam penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelasm singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.

3.  Lengkap (complete)
Kelengkapan tersebut menyangkut :
a.   Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
b.   Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan

4.  Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.

5.  Tetap (consistent)
Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.

6.  Objective dan Factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.

7.  Harus ada proses timbal balik
a.   Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca
b.   Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan

Jenis-jenis Laporan
Jenis-jenis laporan dapat ditentukan berdasarkan sifat dan kandungan laporan itu :
1.  Laporan Lisan
a.  Laporan Berita
b.  Laporan Langsung

2.  Laporan Tertulis
a.  Laporan Tahunan
Ciri-cirinya :
-  Disediakan oleh sebuah persatuan, organisasi, syarikat atau institusi.
-  Dibuat setahun sekali.
-  Disampaikan mengikut urutan tarikh.

Tujuan :
menyediakan perancangan yang lebih baik untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi pada masa akan datang

b.  Laporan Khas
Tujuan :
Mendapatkan maklumat yang pantas, tepat dan jelas. Berguna kepada organisasi untuk masyarakat mendapatkan gambaran sebenar sesuatu peristiwa.

c.  Laporan Presentasi
Ciri-cirinya :
- Mengandung penjelasan tentang tugas yang telah selesai dan kejayaan yang dicapai oleh sebuah syarikat atau organisasi.

d.  Laporan Penilaian
Ciri-cirinya :
- Menyatakan mutu, nilai, keadaan atau sifat sesuatu yang menjadi fokus penilaian.
- Matlamat akhir laporan penilaian adalah memberi maklumat kepada puhak tertentu untuk membuat keputusan atau hanya sebagai makluman.

e.  Laporan Sulit
Ciri-cirinya :
- Mengandung maklumat tentang latar belakang individu.
- Maklumat mestilah tepat.
- Membantu semua pihak membuat keputusan terhadap permohonan sesorang calon.

f.   Laporan Kajian
Ciri-cirinya :
- Dilakukan oleh sesuatu jawatan kuasa atau lembaga yang dipertanggungjawabkan untuk mengaji sesuatu isu, kejadian,  dasar dll.
- Hasil kajian didedahkan dalam bentuk laporan dan disampaikan kepada pihak tertentu untuk tindakan selanjutnya.
- Tidak bersifat fiksyen.

g.  Laporan Lawatan
Ciri-cirinya :
- Dilaporkan mengikuti perkembangan peristiwa.
- Tepat dan mudah dipahami.

Tujuan :
Merakamkan peristiwa yang berlaku sepanjang lawatan itu berlangsung

h. Laporan Aktiviti
Ciri-cirinya :
-  Ditulis mengikuti format tertentu.
-  Disediakan oleh setiap perusahaan persatuan.

Tujuan :
Merakamkan atau memaklumkan sesuatu.

Fungsi Laporan
a.  Merupakan perwujudan dari responsibility pelapor terhadap tugas yang dilimpahkan
b.  Sebagai alat untuk memperlancar kerja sama dan koordinasi maupun komunikasi yang saling mempengaruhi antar perseorangan dalam organisasi
c.  Sebagai alat untuk membuat Budgeting (anggaran), pelaksanaan, pengawasan, pengendalian maupun pengambilan keputusan
d.  Sebagai alat untuk menukar informasi yang saling dibutuhkan dalam pekerjaan

Penulisan Laporan
Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1.  Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
1)  Latar belakang kegiatan.
2)  Dasar hukum kegiatan.
3)  Apa maksud dan tujuan kegiatan.
4)  Ruang lingkup isi laporan.

2.  Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
1)  Jenis kegiatan.
2)  Tempat dan waktu kegiatan.
3)  Petugas kegiatan.
4)  Persiapan dan rencana kegiatan.
5)  Peserta kegiatan.
6)  Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
7)  Kesulitan dan hambatan.
8)  Hasil kegiatan.
9)  Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

3.  Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.

Sumber :